Wednesday 19 October 2016

Kelemahan Vario 125 eSP

Vario menjadi salah satu primadona bagi pengguna matic honda. Setelah 3 bulan menggunakannya saya merasa sudah cukup untuk mengetahui apa saja sensasinya.

Kenapa saya hanya membahas kekurangannya? Karena review kelebihannya sudah banyak beredar di internet jadi saya rasa sudah cukup.

Kualitas material bodi yang jelek

Sangat mudah untuk membuat goresan di bodi Vario eSP ini. Tidak perlu memiliki kuku tajam, kuku tumpul pun bisa dengan mudah membuat goresan di berbagai tempat di bodi Vario ini.

Saat parkir dan bersentuhan dengan motor lain pun goresan langsung muncul seketika.

Warna mudah kusam, ya. Terutama untuk warna-warna cerah seperti putih akan cepat pudar.

Key shutter gampang rusak

Cara kerja kunci kontak Vario ini otomatis menutup ketika kunci stang di aktifkan. Masalahnya saya beberapa kali mendapati tidak otomatis tertutup, jadi harus saya tutup secara manual juga.

Lampu rem gampang mati

Saya sering mendapati pengguna Vario eSP dijalan lampu belakangnya sudah pada mati meskipun plat baru keluar beberapa bulan.

Dek kaki kurang lebar

Bagi yang suka bawa barang mungkin merasa kurang luas jika dibanding matik lainnya.

Lampu kurang terang

Menggunakan lampu LED tapi watt kecil. Low 2 x 2,6 watt dan high 2 x 5,2 watt. Kurang terang menurut saya. Harusnya low 2 x 5 watt dan high 2 x 10 watt.

Apalagi harganya mahal diatas 700 ribu 1 setnya. Tidak worth it lah...
Baca SelengkapnyaKelemahan Vario 125 eSP

Sunday 16 October 2016

Sayang Motor? Jangan Pakai MPX 2

Bagi pemilik motor matic honda pasti tahu bahwa MPX adalah oli standar dari AHM. Saat service pertama kali maka akan dapat gratis oli ini.

Ketika kita menggunakan oli lain (seperti shell, motul, repsol, castrol, pertamina, dll) maka garansi mesin dianggap hangus. Ironisnya banyak user yang menggunakan oli lain disebabkan ketidakpuasan akan oli bawaan.

Keluhan umum ketika menggunakan oli MPX adalah suara mesin yang kasar, tarikan berat, oli menguap cepat, dan mudah hitam walau belum diganti lama.

Umumnya para pengguna oli standar menyiasati dengan cara mempercepat interval pergantian oli, seperti ganti setiap 1000-1500km sekali.

Sebagian lagi memilih menggunakan oli lain yang lebih bagus walau harus ditebus dengan harga mahal. Karena keuntungan yang didapat lebih banyak ketimbang duit yang dikeluarkan.

Banyak juga yang menggunakan oli mobil di motor matic karena memiliki ketahanan yang lebih baik sehingga tidak sedikit-sedikit ganti oli.

Buruknya MPX bukan hanya dialami 1 atau 2 orang saja, tapi sudah berjamaah alias rahasia umum.

Saya sendiri memiliki Vario eSP dan ketika menggunakan oli MPX 2 ini hanya nyaman 300km pertama saja, selebihnya mesin kasar serta performa drop saat mesin panas seperti saat macet.

Akhir kata, sayang motor? jangan pakai MPX 2. Matic adalah kenyamanan, kalo gak nyaman ngapain beli matic...?
Baca SelengkapnyaSayang Motor? Jangan Pakai MPX 2

Saturday 24 September 2016

Review Headphone Audio Technica ATH-M40x

Semenjak pergi dari rumah untuk mengadu nasib di kota lain saya memutuskan mencari sesuatu yang sesuai untuk kebutuhan mendengarkan musik. Selama ini saya lebih bermain di kancah speaker, tetapi speaker akan repot saat harus pindahan dan memakan tempat. Belum lagi harus mengatur spot dan akustik ruangan kamar agar suara balance.

Akhirnya diputuskan mencari headphone. Kriterianya sederhana saja yaitu suara yang dihasilkan harus cukup flat. Akhirnya pilihan jatuh kepada Audio Technica ATH-M40x. Budget juga sesuai, langsung beli dan burn in 100 jam kayaknya cukup.

M40x termasuk kategori headphone monitor, yaitu headphone yang ditujukan untuk keperluan studio untuk melakukan monitoring rekaman, editing, dll. Headphone tipe ini seharusnya dibuat menghasilkan suara se-flat mungkin dan tanpa coloring agar audio engineer dapat menghasilkan suara yang pas.

TypeClosed-back dynamic
Driver Diameter40 mm
MagnetNeodymium
Voice CoilCCAW (Copper-clad aluminum wire)
Frequency Response15 - 24,000 Hz
Maximum Input Power1,600 mW at 1 kHz
Sensitivity98 dB
Impedance35 ohms
Weight240 g (8.5 oz), without cable and connector


Kelengkapan:

Dusnya cukup besar, selain headphone itu sendiri kita mendapatkan 2 buah kabel 3,5 mm (panjangnya 1,2 m dan 3 m), jack converter 3,5 mm ke 6,3 mm, dan pouch warna hitam. Selain itu ada buku garansi dan manual.

Build:

Desainnya baik dan terlihat seperti lebih bagus dari harganya. Untuk earpadnya sendiri cukup empuk dan nyaman untuk dipakai berjam-jam. Earcupnya pun dapat diputar 90°. Dapat ditekuk sehingga mudah dimasukkan ke pouch.

Performa:

Banyak yang mengatakan M40x lebih flat ketimbang kakaknya yaitu M50x, saya tidak tahu karena tidak pernah mencoba M50x. Tapi menurut pendengaran saya M40x cukup flat.

Headphone ini lumayan mudah didrive. Saya menggunakan DAC Musiland Monitor 01 US dengan konektor USB 3.0 untuk daily cukup volume 16-18 saja, volume 20 sudah sangat keras suaranya, karena memang DAC ini cukup besar power outputnya.

Sementara saat ditest menggunakan soundcard onboard realtek cukup volume 50 saja dan dibeberapa kesempatan harus set di volume 90 seperti saat saya memainkan "Nightwish - Showtime, Storytime (Live Wacken Open Air)". Kalau digunakan ke portable player mungkin akan memakan baterai jika tanpa amp tambahan untuk mengangkat.

Suara yang dihasilkan sangat pas antara low, mid, dan high. Variasi genre lagu saya gunakan untuk mengetahui karakter M40x.

M40x bertipe close, yang artinya adanya isolasi udara membuat suara dari luar tidak terdengar ke dalam. Tentu saja kita tidak bisa membandingan dengan headphone yang bertipe open.

Kesimpulan:

Audio Technica ATH-M40x sangat pantas untuk dimiliki. Dengan output yang cukup flat, penampilan baik, nyaman, dan cocok digunakan untuk mendengar musik berbagai genre. M40x juga dikatakan Audio Technica terlalu baik hati memberi harga. Bagi saya pribadi dapat barang berkualitas tapi harga dibawah namanya keuntungan pembeli.
Baca SelengkapnyaReview Headphone Audio Technica ATH-M40x

Friday 12 August 2016

List Iklan Telkom Speedy (Ads Block)

Rakus adalah satu kata yang tepat bagi BUMN Telkom. Perusahaan ini melakukan inject iklan kepada para usernya. Bagi user ini adalah musibah karena mereka membayar bukan untuk melihat iklan. Jelas masalah sekuriti juga hal yang disorot atas injeksi ini.

Para pemilik web jelas sangat dirugikan, karena selain memperjelek tampilan juga menambah waktu load. Server Telkom yang sangat lemot sering kali membuat browser loading terus hanya untuk sekedar menampilkan iklan Telkom sendiri.

Terkadang iklan Telkom ini juga muncul selain di browser. Saya pernah melihat iklan Telkom juga muncul di beberapa game online. Ya karena game online membutuhkan koneksi internet jadi tidak heran jika injeksi ini juga jalan.

Berikut daftar URL yang wajib anda blokir. Anda bebas menggunakan aplikasi pihak ketiga maupun add on browser seperti AdBlock Plus, Adguard, Ghostery, atau µBlock Origin untuk memblokirnya. Beberapa antivirus juga menyediakan fasilitas custom blokir yang bisa anda manfaatkan. Anda juga bisa memanfaatkan file hosts windows untuk redirect loop ke localhost.
a01.uadexchange.com/*
cfs.u-ad.info/*
cfs.u-zone.info/*
cfs.uzone.id/*
cfs2.uzone.id/*
mercusuar.uzone.id/*
u-ad.info/*
uzone.id/*
v3.mercusuar.uzone.id/*
Note: tanda bintang (*) adalah wildcard, anda sesuaikan dengan aplikasi yang anda gunakan.

List akan saya update setiap ada URL baru, semua demi kenyamanan kita semua.

Baca SelengkapnyaList Iklan Telkom Speedy (Ads Block)